Kultur Indonesia |
“Suatu kehormatan serta kebanggaan sendiri membawa nama Indonesia lewat keanekaragaman kain serta tenun khas Nusantara ke mata dunia. Seluruhnya mata tertuju pada kami, ” papar sang desainer Ghea menuturkan perihal detil fashion show itu. Sembari terlibat perbincangan enjoy dengan KORAN SINDO di Ghea Fashion Studio, Jalan Subang No12, Menteng, Jakarta, Ghea mengatakan pergelaran kali ini dapat menyuguhkan satu paket acara yang tidak cuma bertumpu pada unjuk baju Nusantara, juga menyuguhkan tari, multimedia, serta exhibition.
“Pergelaran ini seperti kerjasama pada seni budaya serta mode Tanah Air yang mempunyai tujuan mengangkat nama serta promosi budaya Indonesia, ” paparnya. Tidak heran beberapa tamu undangan yang ada benar-benar ketertarikan serta terpukau. Juga, Ghea menyampaikan 500 orang telah penuhi row panggung runway. Karena sangat ketertarikan, beberapa tamu ikhlas berdiri untuk lihat koleksi yang dibawa oleh wanita kelahiran Rotterdam, Belanda, 1955, ini.
Sebelum saat berangkat, Ghea serta tim “We Love Treasure” berbarengan Nur Asia Uno, founderdari Yayasan Indonesia Setara, pernah mengadakan konferensi pers pada 13 September di Hotel Dharmawangsa Jakarta tentang gagasan pergelaran misi budaya serta fashion showyang penuhi undangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Italia, terhitung juga mengulas tentang rencana rancangannya.
Di tangan sang pakar, kekayaan peninggalan budaya Indonesia dicurahkan pada 40 koleksi helaian tekstil dalam adi baju bergaya moderen. Baik di Roma ataupun Milan, Ghea menghadirkan Indonesia lewat empat sekuen fashion showterinspirasi dari empat daerah kepulauan di Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera, Sumba, serta Bali. Sedikit perbedaannya terdapat dari koleksi autumn winter-nya ini, yakni rencana serta kain penambahan yang lain.
“Setelah dari Roma, acara di Milan, seluruhnya koleksi sama, keduanya sama bagus, indah, tetapi sedikit perbedaan terdapat pada pemakaian ekstra kain serta rencana di Milan, yaitu fashion show tunggal. Kami di Milan tampak pada minggu paling akhir Milan Fashion Week, ” sebut Ghea. Tiap-tiap fashion showdiawali dengan mengangkat kekayaan alam serta peninggalan budaya sebagai inspirasinya lewat multimedia, disusul tarian, lalu dilanjutkan dengan parade peragaan baju.
Tidak ayal empat sekuen, yakniTreasure of Java, Treasure of Sumatera, Treasure of Indonesian Islands, danTreasure of Balimembuat beberapa tamu undangan berdecak mengagumi akan. “Indonesia benar-benar tampak indah, jauh dari kesan negatif. Mereka yang ada benar-benar menyukainya, ” tambah wanita yang telah berkarier di industri mode sepanjang 33 th. ini. Rasa bangga juga hinggap sebentar sebelum saat fashion showGhea.
Pikirkan saja, 35 perancang muda Italia dari sekolah mode tertua di Italia, Koefia, menginterpretasikan batik dalam koleksi mereka. Menurut Ghea, hal semacam ini berniat dikerjakan, tak hanya untuk bentuk terjalinnya kerja sama serta jalinan baik antarkedua negara, juga batik dikira cukup mewakili Indonesia yang diputuskan UNESCO untuk peninggalan budaya Indonesia. Sekuen pertama di buka dengan keindahan budaya Jawa lewat wayang.
Tokoh wayang Kamajaya serta Kamaratih dipertunjukkan dengan multimedia, dilanjutkan oleh penari senior Miroto, serta Santi menarikan tarian kontemporernya. Kemudian, dilanjutkan dengan peragaan baju. Ghea menjelaskan, baju saat ini berjenis ready to wear deluxe yang pas dipakai waktu acara resmi berupaevening wear serta dress. Permainan lukisan yang satu diantaranya bermotifkan wayang papar ini dapat dikemas dinamis, kaya warna, bordir, serta detil.
Dengan berpaletkan hitam-emas yang menyiratkan kesan anggun serta elegan, lalu dia menggabungkan simbol serta lambang wayang itu dengan motif lain tak hanya wayang, yaitu keris serta hanacaraka. Nah yang tidak kalah memukau, pada sekuen paling akhir, Treasure of Bali, digadang untuk session klimaks. Puncaknya, keluar dari ujung panggung, artis cantik Wulan Guritno yang didandani untuk ratu Bali. Sang ratu Bali itu jalan di runwaydidampingi seseorang pria dengan membawa payung asli Bali, dan parade jenis diiringi lagu Untukmu Indonesiaku.
Seluruhnya naik ke atas panggung berikan pelukan hangat pada sang desainer, salah satunya President Fashion Week Italia Mario Boselli, Queen of Fashion Italy Martha Marzotto, serta Chairman of Italia Fashion Desaigner Associatte Beppe Modenese. Di kesempatan yang sama, Martha Marzotto mengemukakan hasratnya bekerja sama juga dengan Ghea. Satu pencapaian mengagumkan baginya saat ini.
Ghea makin concern mengenalkan budaya Indonesia dalam koleksinya. Garis rancang yang wearabledan kain khas Nusantara juga tidak hentinya dieksplorasi selalu. Ghea juga sharing narasi bahwasanya tengah repot menyiapkan koleksi baju akhir th., khusus Natal serta th. baru Imlek. Tetapi, dia tetap merahasiakan rencana serta style bajunya. “Kita tengok saja kelak, saya terus mendatangkan koleksi baju wanita dengan eksplorasi kain khas Nusantara, ” tuturnya.